Seberapa Ikhlas Kamu Memberi?

Baca: Filipi 4:18-19

4:18 Kini aku telah menerima semua yang perlu dari padamu, malahan lebih dari pada itu. Aku berkelimpahan, karena aku telah menerima kirimanmu dari Epafroditus, suatu persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah.

4:19 Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.

Ketika aku mengajukan permohonan tinggal permanen di Amerika Serikat, aku merasa Tuhan mengutusku untuk pergi ke Tiongkok, untuk sebuah misi jangka pendek. Melalui peneguhan dari peristiwa dan ayat-ayat Alkitab, semakin jelas bagiku untuk mengiyakan panggilan itu.

Keputusanku untuk pergi sebenarnya cukup berisiko karena pengajuan izin tinggalku akan tertunda. Pergi ke Tiongkok juga membutuhkan usaha lebih karena aku harus mendapatkan visa berkunjungnya dari negara tetangga, Kanada. Aku tidak ingin melakukan penggalangan dana untuk membiayai perjalananku, aku tidak ingin merepotkan orang lain. Tapi, aku tak punya cukup uang untuk pergi sampai ke Tiongkok. Situasinya menjadi sulit, tapi satu yang kutahu adalah aku harus pergi.

Aku pun pergi ke Kanada menggunakan hampir seluruh tabunganku. Ketika aku kembali ke Amerika, aku menerima telepon dari temanku, setelah 20 tahun tidak bekerja, sekarang ia mendapatkan pekerjaan. Ia ingin memberikan seluruh gaji pertamanya buatku.

Aku menangis terharu. Allah menunjukkan kasih-Nya kepadaku lewat kebaikan hati temanku. Betapa baiknya pemeliharaan Allah atasku! Tak lama kemudian, suami dari temanku yang ia doakan bertahun-taun akhirnya menerima Yesus. Kebaikan Allah atas temanku itu sungguh tak terkira dan tak bisa dibeli dengan uang.

Setelah dua tahun melayani di Tiongkok, aku pergi ke Thailand untuk mengerjakan misi-misi lainnya. Selama delapan tahun setelanya, kami tetap berada di Thailand dan tidak pernah sekalipun kami kekurangan.

Dalam surat Paulus kepada jemaat Filipi, kita dapat melihat Paulus meninggalkan Makedonia dan kemudian dipenjara karena imannya (Filipi 1:13), Allah menyediakan kebutuhannya melalui jemaat Filipi, satu-satunya jemaat yang melakukannya secara konsisten (4:14-18).

Meskipun Alkitab tidak menceritakan kondisi keuangan jemaat Filipi, kita bisa menduga bahwa tidaklah mudah buat mereka untuk menolong Paulus. Tapi, bagi mereka, adalah suatu keistimewaan untuk bisa tetap bersekutu dengan Paulus, hingga dalam suratnya, Paulus menuliskan bahwa kebaikan mereka harum wanginya, suatu korban yang disukai dan berkenan kepada Allah (ayat 18).

Dalam ayat 19, Paulus meyakinkan mereka, “…Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya”. Sebagai anak Allah, jemaat Filipi dan juga temanku bersandar pada keyakinan bahwa Tuhan akan memenuhi segala keperluan mereka dan memampukan mereka untuk memberi sedikit dari apa yang mereka miliki.

Seperti Paulus meyakinkan jemaat Filipi akan janji pemeliharaan Tuhan, aku juga mendorongmu untuk berani berpegang kepada janji yang sama. Tuhan akan memenuhi “segala keperluanmu” (ayat 19) menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya yang telah diberikan pada kita melalui Yesus Kristus. Allah mengetahui apa yang aku dan kamu benar-benar perlukan. Allah tahu kita membutuhkan damai sejahtera dalam kekacauan, kepastian dalam kebimbangan, atau apapun yang kita butuhkan untuk hidup seturut kehendak-Nya (2 Petrus 1:3). Kekayaan Tuhan tidak pernah habis untuk memenuhi kita.

Ketika Allah menuntunmu untuk taat, entah itu kamu diminta-Nya memberi untuk orang lain atau keluar dari zona nyamanmu, aku mendorongmu untuk mematuhi-Nya. Ketaatanmu menyenangkan hati-Nya dan Allah akan memenuhi segala yang kamu butuhkan.—Kezia Lewis, Filipina

Handlettering oleh Ferren Manuela

Pertanyaan untuk direnungkan

1. Apa yang membuatmu mempercayai janji bahwa Allah akan “memenuhi segala kebutuhanmu”? Minta Allah membantumu untuk memercayaiNya dalam hal ini.

2. Apakah kamu kesusahan dalam memberi? Jika tidak, berterimakasihlah pada Allah atas keberanian itu. Jika ya, renungkanlah mengapa? Dan mintalah Ia untuk memberikanmu keberanian untuk membuka hati dan tanganmu untuk menjadi dermawan.

3. Bagaimana kamu bermitra dengan seorang misionaris atau pelayanan untuk Injil?

Bagikan jawaban atas perenunganmu ini di kolom komentar. Kiranya jawaban sobat muda dapat menjadi inspirasi dan berkat bagi orang lain.

Tentang Penulis:

Kezia Lewis, Filipina | Tiada hal yang lebih menyenangkan bagi Kezia selain naik mobil selama dua jam bersama suaminya, sembari mendengarkan rekaman khotbah. Tapi, menikmati hujan ditemani secangkir kopi juga merupakan waktu yang berkualitas buatnya.

Sumber: warungsatekamu.org

Seringkali kita sebagai manusia ingin melupakan masa lalu, entah karena dosa, kesalahan dan kegagalan kita. Banyak dari kita yang ingin mendapatkan sebuah awal yang baru, Tahukah kamu kalau Tuhan sudah menyediakan fresh start, sebuah anugerah yang sempurna, sehingga kamu menerima pengampunan dan kamu bisa meninggalkan semua dosa, kesalahan dan kegagalan kamu di masa lalu.

Semua kegalauan, keputusasaan, kekosongan yang kamu rasakan dalam hatimu, itu karena Tuhan tidak ada dalam hidupmu. Kita diciptakan untuk punya hubungan dengan Tuhan, tapi karena dosa kita terpisah dari Tuhan.

Tapi sebenarnya Tuhan sudah menyelesaikan masalah ini.
Jawaban dari semua masahmu ada di dalam Yesus, Dia sudah menanggung semua dosa kita di salib. Yesus mati untuk menebus dosa kita semua. Dan Dia bangkit dari antara orang-orang mati . Menang atas dosa.
Yesus melakukan itu semua karena Dia mengasihi kamu.

Kalau kamu ingin mengenal siapa Yesus lebih lagi, silahkan chat dengan kami.

Silahkan Whatsapp ke:
Whatsapp: +62 889-1466-144

Untuk kalangan sendiri

Leave a Comment