Sebuah Pesan Berharga dari Christina Grimmie

Oleh Joanna Hor
Artikel asli dalam bahasa Inggris: Why Christina Grimmie’s Death Matters

Akhir minggu lalu adalah akhir minggu yang suram bagi dunia musik.

Seperti banyak orang di seluruh dunia, aku masih terkejut karena mendengar berita pembunuhan Christina Grimmie, penyanyi Amerika berusia 22 tahun yang begitu terkenal di YouTube dan finalis The Voice USA (Musim ke-6). Pada Jumat malam, Grimmie ditembak tiga kali oleh seorang pria (yang diidentifikasikan oleh polisi sebagai Kevin James Loibl, 27 tahun, yang mungkin adalah seorang penggemarnya yang gila) saat sedang diadakan sesi tanda tangan setelah penampilannya dengan band pop rock, Before You Exit, di Orlando, Florida, AS. Dia kemudian meninggal karena luka-lukanya.

Meskipun aku tidak menganggap diriku sebagai penggemar beratnya, kabar tentang kematiannya mengagetkan dan menyedihkanku. Mungkin itu karena aku merasa pernah mengetahui tentang dia, pernah menonton dan mendengar video-video awalnya di YouTube, ketika dia menyanyi dengan segenap jiwanya sembari memainkan keyboard-nya dan kemudian, melihatnya bertumbuh dan bersinar di acara The Voice USA (Musim ke-6). Aku ingat bagaimana aku kagum dengan dirinya yang begitu muda (saat itu dia berusia 19 tahun) dan begitu bertalenta. Dan setelah selesai menonton acara tersebut, aku akan memutar berulang kali penampilannya menyanyikan lagu Jason Mraz “I Won’t Give Up on Us” dan Drake “Hold On, We’re Going Home” karena penampilannya begitu bagus.

Meskipun aku tidak mengikuti kabar-kabar terbarunya, Grimmie adalah salah satu dari penyanyi-penyanyi yang aku takkan pernah lupakan—bagiku, suaranya adalah salah satu suara terbaik yang pernah kudengar di The Voice USA (dan aku telah menonton 9 musim acara itu). Jadi seperti banyak orang lainnya, aku marah, bingung, dan hancur setelah mengetahui apa yang terjadi padanya, di usianya yang masih begitu belia.

Dan seperti banyak orang lainnya, aku menghabiskan dua hari terakhir menonton video-video lamanya di Youtube dan membaca berita-berita terbaru tentang penyerangan yang mengerikan itu, berharap mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang menggangguku. Mengapa Tuhan mengizinkan hal ini terjadi padanya, terutama pada seseorang yang begitu muda? Apa yang menjadi motif pembunuhnya? Mengapa keamanan pertunjukan itu tidak diperketat?

Sayangnya, aku tidak menemukan jawaban yang aku cari. Aku malah menemukan hal-hal lainnya, seperti fakta bahwa dia “berteman dengan semua orang”, dia mengasihi Tuhan dan keluarganya, dan pada tahun 2013, dia mem-posting sebuah tweet (yang penggemar-penggemarnya banyak membagikannya lagi):

“Kadang Tuhan mengizinkan hal-hal buruk terjadi dalam hidupmu dan kamu tidak tahu mengapa. Tapi itu tidak seharusnya membuatmu berhenti mempercayai Dia.”

Wow.

Meskipun aku yakin dia tidak tahu bahwa apa yang telah dituliskannya tiga tahun yang lalu akan menjadi sesuatu yang sangat berarti hari ini, tweet itu begitu menghibur dan begitu perlu untuk didengarkan terutama di saat-saat seperti ini—karena itu benar sekali.

Pada akhirnya, kita mungkin tidak pernah mengetahui alasan mengapa Tuhan mengizinkan hal-hal yang buruk dan tragis terjadi di dalam hidup kita atau di dalam hidup orang-orang lain. Tapi kita dapat mempercayai Dia, karena Dia telah melalui penderitaan yang begitu memilukan dengan kehilangan Anak-Nya yang Dia kasihi, Yesus Kristus, ketika Dia secara tidak adil disalibkan di atas kayu salib bagi kita. Kita dapat mempercayai Dia, karena meskipun hal-hal buruk terjadi dan kematian memisahkan kita, kita akan dikumpulkan kembali bersama-sama dengan Dia, karena kebangkitan Yesus dari antara orang mati (1 Tesalonika 4:14). Kita dapat mempercayai Dia, karena suatu hari nanti, Dia akan membuat segala sesuatu menjadi baik (Mazmur 135:14; Wahyu 21:4).

Terima kasih, Christina, karena telah mengingatkan kami. Meskipun kami akan begitu merindukanmu dan suaramu yang begitu merdu, kami begitu dihiburkan karena mengetahui bahwa kamu kini ada di tempat yang lebih baik. Dan ketika kami menggunakan beberapa hari ke depan untuk merayakan hidup yang telah kamu jalani dan berduka atas kematianmu, kiranya kami diingatkan lebih dari segalanya, untuk kembali kepada Tuhan dan senantiasa percaya kepada-Nya.

Sumber: warungsatekamu.org

Tidak ada seorangpun dalam hidup ini yang menyukai masalah. Tetapi masalah tidak bisa kita hindari. Saat ini kami mengajak kamu untuk coba merenungkan bagaimana cara kita bisa keluar dari masalah itu . Ternyata jawabannya cuma satu. Apapun masalahnya, jawabannya ada pada Injil.

Kenapa Injil? Injil itu adalah kasih Tuhan kepada manusia. Injil disini bukan dalam konteks agama tapi kasih Tuhan kepada manusia. Siapapun orangnya,dalam hati kecilnya percaya bahwa ada Tuhan yang menjadikan semuanya.

Untuk itu saat ini kalau kamu sedang menghadapi sesuatu dalam hidup percayalah dan datanglah kepada Injil itu yang adalah Yesus Kristus Tuhan.

Dalam dunia ini tidak ada siapapun kecuali Yesus Kristus Tuhan yang pernah berkata Akulah Jalan, Akulah Kebenaran dan Akulah hidup. Semua manusia hidup kalau tidak menemui jalan berarti dia ketemu jalan buntu.Jadi bagaimanapun keadaanmu saat ini, datanglah kepada Yesus.

Untuk kalangan sendiri

Leave a Comment