Tidak Melihat Perbedaan Sebagai Sumber Masalah

Dalam memberitakan kabar baik itu kita tidak boleh membeda-bedakan orang yang akan kita layani. Bukankah Kristus sendiri juga melayani seluruh dari kita tanpa melihat latar belakang kita?

Beberapa bulan ini kita selalu bosan dengan berita-berita yang saling menjelekkan antara satu dengan yang lain. Satu kelompok merasa lebih benar dari kelompok yang lain, dan juga begitu sebaliknya. Media sosial dipenuhi oleh artikel yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dan membuat hati panas ketika membacanya.

Kita terhasut terhadap sekelompok orang yang ingin memecah belah kerukunan kita. Indonesia yang memang kaya akan pelbagai macam suku, ras dan agama, justru dibuat terpecah-pecah dengan perbedaan yang ada. Harusnya dengan perbedaan tersebut kita bisa menjadi bangsa yang kaya dan beragam, bukan sebagai bangsa yang mudah diadu domba.

“Kata mereka: ‘Engkau telah masuk ke rumah orang-orang yang tidak bersunat dan makan bersama-sama dengan mereka’ ” ( Kisah Para Rasul 11 : 3 )

Bacaan kita hari ini adalah tentang kritik yang diberikan kepada Petrus ketika memberitakan injil. Dari golongan kaum bersunat rupanya keberatan ketika Petrus harus datang dan makan bersama dengan orang-orang yang tidak bersunat. Bagi mereka adalah penting untuk menjunjung tinggi kelompoknya serta merendahkan kelompok yang berbeda dengan mereka.

Namun tidak demikian dengan Petrus dan pelayan Tuhan yang lain. Dalam memberitakan kabar baik itu kita tidak boleh membeda-bedakan orang yang akan kita layani. Bukankah Kristus sendiri juga melayani seluruh dari kita tanpa melihat latar belakang kita? Marilah mulai menyalurkan kasih itu kepada siapa saja, bukankah hal sederhana yang kita lakukan bagi sesama dapat berdampak besar bagi mereka?

 

Sumber: http://www.lenterahidup.com
DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.

Leave a Comment