Apa yang Dapat Kita Pelajari dari Film “Finding Dory”?

Oleh Joanna Hor
Artikel asli dalam bahasa Inggris: Finding Dory: A Fishy Tale of Getting Lost and Found

Tentunya kita masih mengingat seekor ikan biru yang menawan itu: Dory. Meskipun 13 tahun telah berlalu sejak ikan biru yang pelupa dan sering meminta maaf itu diperkenalkan oleh Pixar, masih banyak orang yang memenuhi bioskop untuk menonton Finding Dory—sekuel dari film Finding Nemo, film Disney-Pixar di tahun 2003 yang memenangkan penghargaan Academy Award. Hasilnya? Finding Dory tercatat menghasilkan $136,2 juta di hari penayangan pertamanya, mengalahkan semua film animasi lain di AS. Rekor sebelumnya dipegang oleh film Shrek the Third yang menghasilkan $121,6 juta di hari penayangan pertamanya di tahun 2007.

Ini adalah pencapaian yang sangat besar, mengingat tidak ada hal yang baru tentang petualangan bahari ini. Kita mungkin sudah pernah mengarungi samudera di dalam Finding Nemo, tertawa dan menangis bersama dengan trio Marlin, Nemo, dan Dory, dan belajar tentang pentingnya keluarga dan persahabatan sepanjang menonton film tersebut. Jadi, mengapa sebuah sekuel yang mengulang tema yang sama bisa begitu suksesnya sampai memecahkan rekor dunia animasi?

Jawabannya mungkin karena kita terpana dengan Dory yang amnesia, salah satu karakter pembantu terbaik sepanjang masa yang pernah dibuat oleh Pixar. Dalam petualangan ini—yang terjadi setahun setelah Nemo ditemukan—ikan biru yang begitu menggemaskan ini menjadi karakter utamanya. Setelah dia terseret oleh kumpulan besar ikan pari yang sedang bermigrasi, secuplik ingatannya tiba-tiba terbuka dan itu membuatnya memulai sebuah petualangan untuk mencari orangtuanya. Masalahnya, dia tidak dapat mengingat apa-apa tentang mereka, selain daripada mereka tinggal di “the Jewel of Morro Bay, California”. Yang terjadi selanjutnya adalah sebuah petualangan bahari yang menggetarkan hati bersama dengan sahabatnya, Marlin dan Nemo.

Dalam film ini, kita akan jatuh cinta dengan Dory kecil dengan mata yang besar (yang sering kita lihat dalam ingatan-ingatan masa lalu Dory) dan kita juga akan mengenal karakter-karakter baru seperti Hank, seekor gurita berkaki tujuh yang tangkas, seekor hiu-paus yang lamur dan baik hati bernama Destiny, dan seekor paus labil bernama Bailey. Ketiga karakter ini akan dengan begitu rupa membantu Dory yang menderita ingatan-jangka-pendek untuk menemukan orangtuanya, dan akan membuat kita begitu terpukau.

Namun seperti film-film bagus Pixar lainnya, film Finding Dory bukan hanya tentang humor dan dialog yang jenaka—film itu juga akan menyentuh hati kita. Tema-tema tentang kasih yang tak bersyarat, persahabatan, dan penerimaan akan kelemahan (yang paling jelas, ingatan-jangka-pendek yang diderita Dory) akan memenuhi film yang berdurasi 1 jam dan 45 menit ini, dan akan meninggalkan kesan yang hangat di dalam hati kita.

Apa yang mungkin berhubungan dengan iman kita dari film Finding Dory adalah pesannya yang sederhana namun sangat penting, tentang menemukan jalan pulang. Sebagai orang percaya, kita mengetahui betapa tidak berdayanya kita karena terpisah dari Allah—juga betapa sukacitanya kita ketika ditemukan dan diperdamaikan dengan Allah. Ini membuat kita dapat memahami perasaan Dory ketika dia berpetualang dan berharap untuk dipersatukan kembali dengan mereka yang dia kasihi. Ini juga membuat kita turut bersukacita ketika menyaksikan bagaimana akhirnya dia dipersatukan kembali dengan orangtuanya. Itu adalah sebuah gambaran yang indah tentang kasih yang tak bersyarat—di dalam lautan yang lepas dan juga di dalam hidup kita.

Untuk direnungkan lebih lanjut

1. Pelajaran apa saja yang kamu dapatkan dari film Finding Dory yang membuat hubunganmu dengan Tuhan menjadi lebih erat?

2. Seperti Dory yang begitu rindu untuk bertemu orangtuanya, seberapa besar kerinduan kita untuk bertemu dengan Bapa kita yang di sorga?

3. Seperti Dory yang menderita ingatan-jangka-pendek, apakah kita juga mengalaminya ketika kita melupakan kasih dan kebaikan Tuhan di dalam hidup kita? Apa yang dapat kita lakukan untuk senantiasa mengingat kasih dan kebaikan Tuhan bagi kita?

Yuk bagikan pengalamanmu di dalam kolom komentar di bawah ini!

Sumber: warungsatekamu.org

Tidak ada seorangpun dalam hidup ini yang menyukai masalah. Tetapi masalah tidak bisa kita hindari. Saat ini kami mengajak kamu untuk coba merenungkan bagaimana cara kita bisa keluar dari masalah itu . Ternyata jawabannya cuma satu. Apapun masalahnya, jawabannya ada pada Injil.

Kenapa Injil? Injil itu adalah kasih Tuhan kepada manusia. Injil disini bukan dalam konteks agama tapi kasih Tuhan kepada manusia. Siapapun orangnya,dalam hati kecilnya percaya bahwa ada Tuhan yang menjadikan semuanya.

Untuk itu saat ini kalau kamu sedang menghadapi sesuatu dalam hidup percayalah dan datanglah kepada Injil itu yang adalah Yesus Kristus Tuhan.

Dalam dunia ini tidak ada siapapun kecuali Yesus Kristus Tuhan yang pernah berkata Akulah Jalan, Akulah Kebenaran dan Akulah hidup. Semua manusia hidup kalau tidak menemui jalan berarti dia ketemu jalan buntu.Jadi bagaimanapun keadaanmu saat ini, datanglah kepada Yesus.

Untuk kalangan sendiri

Leave a Comment