Kejujuran yang Mengejutkan

Hormatilah [isterimu] . . . supaya doamu jangan terhalang. —1 Petrus 3:7

Ketika seorang pendeta meminta salah seorang penatua gerejanya memimpin umat untuk berdoa, penatua itu memberi tanggapan yang mengejutkan. “Maafkan saya, Pak,” katanya, “saya baru saja bertengkar dengan istri saya di sepanjang perjalanan menuju gereja. Saya tidak siap untuk berdoa.” Seketika itu juga keadaan menjadi canggung. Akhirnya pendeta itu yang berdoa dan kebaktian dilanjutkan. Pendeta itu memutuskan untuk tidak lagi meminta seseorang berdoa di depan umum tanpa terlebih dahulu menanyakan kesediaan yang bersangkutan secara pribadi.

Penatua tersebut memang memperlihatkan kejujuran yang mengejutkan, padahal ia bisa saja memilih untuk bersikap munafik. Namun dari peristiwa itu, kita bisa menarik pelajaran yang berharga tentang doa. Allah adalah Bapa yang penuh kasih. Jika sebagai seorang suami, saya tidak menghargai dan menghormati istri saya, yang juga adalah anak Allah yang dikasihi-Nya, mungkinkah Bapanya yang di surga mendengarkan doa-doa saya?

Rasul Petrus menuliskan pengamatannya yang menarik tentang hal itu. Ia memerintahkan kaum suami untuk memperlakukan istri mereka masing-masing dengan hormat dan sebagai sesama ahli waris dalam Kristus “supaya doamu jangan terhalang” (1Ptr. 3:7). Prinsip dasarnya adalah hubungan kita dengan sesama mempengaruhi kehidupan doa kita.

Apa yang akan terjadi apabila kita melepaskan topeng kesalehan kita dan menggantinya dengan kejujuran yang apa adanya di hadapan saudara-saudari seiman kita? Bayangkan apa yang bisa Allah lakukan melalui hidup kita ketika kita berdoa dan belajar untuk saling mengasihi seperti kita mengasihi diri sendiri.

Bapa, Engkau mengasihi semua anak-Mu, tetapi kami sering berselisih dan berbeda pendapat. Ajarlah kami untuk saling mengasihi dan menghormati agar dunia melihat pengaruh yang Engkau berikan. Ajarlah kami berdoa.
Doa pada hakikatnya adalah percakapan yang jujur dengan Allah.
 
 
 
 

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.

Sumber:
http://www.santapanrohani.org

Leave a Comment

Follow by Email
LinkedIn
Share
WhatsApp
×

Powered by WhatsApp Chat

× Dukungan Doa